MAKALA
KEPARIWISATAAN : MELIHAT PEREKONOMIAN DAN WISATA ALAM DI GUGUSAN KEPULAUAN SERIBU;
PULAU LANCANG
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
Disusun Oleh :
Nama : Anggun
Agustin s
Kelas : 3SA02
NPM :
11613031
BAB
1
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Hidup di kota metropolitan seperti Kota
Jakarta adalah pilihan yang cukup sulit, karena kota yang padat akan penduduk
ini merupakan kota yang sibuk, selalu ada kehidupan dari pagi hingga pagi lagi.
Orang yang memilih bekerja dikajarta sudah pasti merasakan kepenatan entah
dalam pekerjaan ataupun dalam perjalanan saat berangkat dan kembali pulang dari
bekerja karena selalu dihadapkan dengan kemacetan lalu lintas. Untuk itu para
pekerja harus melakukan perjalanan pariwisata agar sedikit lebih relax.
Bagi orang Jakarta yang liburan namun
tetap ingin di dalam kota, bisa melakukan perjalanan ke kepulauan seribu.
Kepulauan yang masih berada di provinsi DKI Jakarta ini merupakan salah satu
objek wisata yang cukup diminanti oleh masyarakat baik dari Jakarta ataupun
luar Jakarta.
Kabupaten administrasi kepulauan seribu
adalah sebuah kabupaten administrasi di DKI Jakarta, Indonesia. Wilayahnya
meliputi ggusan kepulauan di Teluk Jakarta, yang sebelumnya merupakan salah
satu kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Utara. Memiliki pusat pemerintahan
kabupaten di pulau Pramuka sejak tahun 2003.
Kota administrasi kepulauan seribu
mempunyai jumlah penduduk sebanyak lebih kurang 20.000 jiwa yang tersebar di
sebelas pulau-[ulau kecil berpenghuni. Diantaranya adalah pulau untung jawa,
pulau pari, pulau lancang, pulau tidung besar, pulau tidung kecil, pulau
pramuka, pulau harapan, pulau kelapa dan pulau sebira. Sebagai daerah yang
sebagian besar wilayahnya merupakan perairan maka tidak di herankan bila
penngembangan pada wilayah ini lebih ditekankan pada bidang pariwisata karena
melihat dari minat masyarakat.
RUMUSAN MASALAH
-
Pengertian pariwisata
-
Pariwisata menurut ahli
-
Pulau Lancang
-
Objek wisata yang terdapat pada pulau
lancang
-
Potensi yang bisa dikembangkan
-
Kesimpulan
TUJUAN PENULISAN MAKALA
Untuk lebih mengaetahui objek
wisata yang ada di pulau tersebut dan apa saja yang harus dikembangkan dari
pulau lancang dan pulau pari.
BAB
2
ISI
Definisi
Pariwisata
Pariwisata adalah perjalanan yang
dilakukan dengan tujuan untuk rekreasi dan relaksasi fikiran, serta dilakukan
melakukan persiapan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan wisata.
Perjalanan pariwisata setidaknya berjarak 80km dari rumah. Menurut UU
No.10/2009 tentang kepariwisataan, yang diaksud dengan pariwisata adalah
berbagai macam kegiatan wisata yang di dukung oleh berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah
daerah.
Definisi
pariwisata menurut ahli
-
Menurut Yoeti (1991:103). Pariwisata
berasal dari dua kata, yakni pari dan wisata. Pari dapat diartikan sebagai
banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan wisata dapat
diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan
kata “travel” dalam bahasa inggris. Atas dasar itu, maka kata “pariwisata” dapat diartikan sebagai perjalanan yang
dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang
lain, yang dalam bahasa inggris disebut “tour”.
-
Menurut Salah wahab (1975:55).
Pariwisata adalah salah satu jenis industry baru yang mampu mempercepat
pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan,
standar hidup serta menstimulasi sector-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,
sebagai sector yang komplek, pariwisata juga merealisasi industry-industri
klasik seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan dan
transportasi.
-
Menurut Robet Mcintosh bersama
Shaskinant Gupta dalam Oka A.Yoeti (1992:8) pariwisata adalah gabungan gejala
dan hubungan yang timbul dari inetraksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan
rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses tarik menarik dan melayani
wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya.
PULAU LANCANG
Untuk dapat mendatangi Pulau Lancang ini,
kita bisa menaiki kapal feri tradisional ataupun feri modern baik dari dermaga
Kali pasir ataupun dari Muara Angke, namun bila ingin menggunakan feri modern
hanya bisa dari muara angke saja dengan tujuan ke pulau pari terlebih dahulu
kemudian sambung dengan feri tradisional ke Pulau Lancang, dengan biaya 20rb
untuk kapal feri tradisional dan 50rb untuk feri modern per orang.
Penduduk pulau Lancang mayoritas adalah
nelayan bagan, kegiatan para penduduk setiap harinya adalah mendatangi
bagan-bagan yang mereka miliki pada malam hari untuk memanen ikan, akan tetapi
tidak hanya ikan ada juga kepiting dan cumi-cumi. Dan pada pagi harinya setelah
mereka mendarat di dermaga, para nelayan tersebut langsung melelangnya ataupun
menjualnya perseorangan.
Menurut dari narasumber yang saya
wawancarai, banyak penduduk yang semulanya bekerja sebagai pegawai kantor dan
berkutat pada kesibukan di tengah kota beralih menjadi nelayan bagan karena
pendapatan yang dihasilkan sangat jauh berbeda, bila menjadi pekerja kantoran
di tengah kota Jakarta dalam sebulan paling besar hanya bisa menghasilkan uang
sebesar 6 Juta rupiah, namun saat mereka beralih menjadi nelayan bagan dalam
sehari mereka bisa penghasilkan uang jutaan rupiah hanya dalam sehari.
Berdasarkan pengalaman narasumber pun sama, sebelum menjadi nelayan bagan narasumber
bekerja sebagai penjaga pintu di dalam bis TransJakarta, dan dalam 5 tahun
bekerja dia hanya baru menghasikan 1 motor satria F, dan akhirnya narasumber
saya pun memutuskan untuk berhenti bekerja dan beralih menjadi nelayan bagan,
dalam satu malam menangkap ikan di bagan narasumber bisa menghasilkan 13juta
rupiah, dan bahkan bila sedang mujur dan laut sedang baik dalam satu malam
narasumber dapat menghasilkan ikan dalam jumlah ton dan menghasilkan uang
puluhan juta rupiah. Dan perlu diketahui pula, bisa dibiang para nelayan yang
ada dipulau lancang ini adalah orang kaya, karena untuk memiliki dan membuat 1
buah bagan harus mengocek kantong yang cukup dalam, berkisar 60juta barulah
bisa memiliki sebuah bagan. Dan sebagai orang yang tinggal di keliling oleh
lautan, pastinya harus memiliki kapal. Bila seseorang ingin memiliki sebuah
kapal feri yang diperuntukan untuk mengangkut penumpang setiap harinya,
diperlukan budget 200 juta untuk 1 kapal feri berukuran besar.
Mungkin untuk ferri tradisional dinilai cukup
mahal, namun bila dihitung, dengan 200 juta untuk membeli sebuah kapal, apabila
kita mengakut penumpang yang setiap harinya sebanyak 150 orang yang dibagi
dalam 3 waktu, pagi siang dan sore dengan tariff 30rb/orang, maka dalam satu
tahun sudah dapat mengasilkan pundi-pundi yang berkali lipat, sekitar 1 miliar
lebih. Maka dari itu penduduk pulau lancang adalah penduduk yang cukup mapan
walaupun mereka tinggal ditempat yang di kelilingi oleh begitu banyak air.
OBJEK
WISATA YANG TERDAPAT DI PULAU LANCANG
Objek wisata di pulau lancang masih sangat
sedikit karena pulau ini adalah pulau penduduk, maka pengunjungnya pun jarang.
Objek wisata yang di tawarkan hanya pantai biasa saja, taman-taman kecil yang
kurang terawat, dan taman bermain anak yang beberapa diantaranya sudah tidak
layak untuk digunakan. Namun meskipun begitu kita tetap dapat menikmati pulau
ini dengan memancing, karena dekat dengan laut dalam, mayoritas pengunjung yang
datang hanya untuk memancing, tidak hanya itu kita juga dapat menikmati ketenangan
serta dapat menyaksikan keindahan dari terbit dan terbenamnya matahari.
Meskipun masih kurang
Di Pulau Lancang ini pun terdapat beberapa
homestay yang disediakan untuk pengunjung menginap, biaya sewanya pun cukup
murah, untuk satu rumah besar berkapasitas sekitar 40 orang disewakan seharga
400 ribu rupiah.
POTENSI
YANG BISA DAN HARUS DIKEMBANGKAN

BAB
3
KESIMPULAN
Tidak
selamanya nelayan adalah orang miskin, yang bisa kita lihat dari makala
penelitian ini adalah masyarakat pulau lancang adalah masyarakat yang mayoritas
berkecukupan, ini dikarenakan dari penghasilan mereka dengan memanfaatkan
kekayaan alam yang diberikan oleh tuhan. Pulau lancang bila di tangani dan di
kembangkan dengan baik, maka potensi untuk wisata alam dan potensi perekonomian
masyarakat sekitar agar lebih baikpun semakin besar. Alam akan baik kepada kita
bila kita memperlakukan alam dan melakukan pemanfaatan secara baik dan benar.
Dan hasilnya pun asti akan melimpah.